Minggu, 28 November 2010

3 Subsistem Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari 3 subsistem:

* Sistem pemrosesan transaksi, mendukung proses operasi bisnis harian.
* Sistem buku besar/pelaporan keuangan, menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
* Sistem pelaporan manajemen, yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.

Berbagai transaksi non keuangan yang tidak bisa diproses oleh Sistem Informasi Akuntansi biasa, diproses oleh Sistem Informasi Manajemen. Adapun perbedaan keduanya adalah :

* SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan
* SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi

Sebuah Sistem Informasi Akuntansi menambah nilai dengan cara:

* Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
* Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
* Meningkatkan efisiensi
* Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
* Meningkatkan sharing knowledge
* Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan

2 komponen Sistem Informasi Akuntansi antara lain :

* Spesialis Informasi
* Akuntan

Contoh Sistem Informasi Akuntansi sebagai pusat informasi perusahaan:

* Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut
* Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.

Kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai.

Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :

* Pentingnya komunikasi antar departemen yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan.
* Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan.

Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Akuntansi dibedakan menjadi 2, yaitu :

* Informasi Akuntansi keuangan, berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
* Informasi Akuntansi Manajemen, berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.

Senin, 22 November 2010

Contoh RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN

Contoh RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN LAYANAN JASABOGA PESAWAT UDARA PT. Jasapura Angkasa Boga merupakan perusahaan layanan jasaboga pesawat udara yang juga melayani beberapa usaha jasaboga lainnya. Mengingat banyaknya jenis usaha yang dijalankan oleh perusahaan ini maka dibutuhkan suatu sistem akuntansi yang efektif dan efisien sehingga bisa dihasilkan pelaporan keuangan yang akurat sebagai dasar pengambilan kebijakan manajemen dan operasional perusahaan. PT. Jasapura Angkasa Boga telah memiliki beberapa modul aplikasi untuk membantu pencatatan transaksi-transaksi perusahaan, tetapi dalam implementasinya, modul-modul tersebut belum terintegrasi secara menyeluruh, serta masih memiliki beberapa kelemahan baik yang terkait dengan kebenaran informasi yang disampaikan ataupun yang menyangkut kinerja sistem secara umum. Struktur tabel-tabel penyimpanan data transaksi yang digunakan masih memungkinkan terjadinya redundansi data sehingga dalam penerapannya sangat tidak efisien. Guna mengatasi permasalahan tersebut, maka dibuat suatu Sistem Informasi Akuntansi yang merupakan suatu sistem aplikasi terkomputerisasi yang mampu melakukan pengolahan data transaksi keuangan perusahaan secara terintegrasi. Sistem yang dibangun dapat melakukan pengelolaan data Hutang Dagang (Account Payable), Piutang Dagang (Account Receivable), penjurnalan, pengelolaan Buku Besar (General Ledger), dan pembuatan Laporan Keuangan (Financial Statement). Sistem yang dibangun juga dapat mengatasi permasalahan yang terkait dengan struktur tabel pada basis data, di mana tabel-tabel yang ada telah melalui proses normalisasi sehingga dapat meminimalkan terjadinya redundansi data. Pertumbuhan data pada tabel transaksi relatif kecil dan manajemen backup dirancang dengan baik, sehingga jalannya sistem bisa stabil dalam waktu yang lama. PENDAHULUAN Organisasi menggantungkan diri pada system informasi untuk mempertahankan kemampuan berkompetisi. Informasi pada dasarnya adalah sumberdaya seperti halnya pabrik dan peralatan. Produktivitas sebagai suatu hal yang sangat penting agar tetap kompetitif, dapat ditingkatkan melalui sistem informasi yang lebih baik. PT Jasapura Angkasa Boga merupakan suatu perusahaan yang menangani pelayanan kebutuhankebutuhan dalam usaha jasa penerbangan komersial. Jenis usaha yang diadakan meliputi penyediaan produk makanan dan minuman bagi usaha penerbangan (airlines catering & lounge) sebagai operasi utama (main operation) perusahaan, penyediaan produk makanan bagi hotel-hotel (dalam bentuk produk pastry bakery), penyediaan jasa perawatan pakaian bagi hotel (laundry), serta usahausaha lain yang sejenis. Mengingat banyaknya jenis usaha yang diselenggarakan oleh perusahaan ini maka dibutuhkan suatu sistem akuntansi yang efektif dan efisien sehingga bisa dihasilkan pelaporan keuangan yang akurat sebagai dasar pengambilan kebijakan manajemen dan operasional perusahaan. Hasil pengamatan terhadap sistem yang ada, kegiatan operasional perusahaan di PT Jasapura Angkasa Boga telah didukung oleh suatu system informasi yang terkomputerisasi dengan didukung oleh beberapa aplikasi sistem informasi, tapi dalam penggunaannya ternyata sistem aplikasi yang dipakai memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan yang pertama adalah terdapatnya kesalahan-kesalahan penyajian data pada laporan (report) yang dihasilkan. Kelemahan ini meliputi kesalahan penyajian Neraca (Balance Sheet), Laporan Laba-Rugi (Income Statement), serta Neraca Saldo (Trial Balance). Kesalahan-kesalahan tersebut berupa kesalahan proses yang terjadi pada aplikasi yang mengakibatkan laporan yang dihasilkan tidak sesuai dengan laporan yang diinginkan. Kelemahan lainnya adalah pada struktur tabeltabel pada basis data yang kurang tepat di mana hal ini mengakibatkan masih terjadi redudansi data dalam basis data, sehingga untuk penggunaan jangka panjang keefisienan sistem tidak terjaga. Selain itu, sistem sebelumnya tidak secara penuh mendukung multicurrency di dalam pemrosesan suatu transaksi. Multicurrency merupakan pemrosesan transaksi dalam satuan mata uang yang berbeda-beda yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata. Untuk melakukan penjurnalan, item-item transaksi harus dicatat dengan mata uang rupiah. Jika terdapat suatu dokumen transaksi yang menggunakan mata uang selain rupiah maka Bagian Accounting harus mengkonversi mata uang tersebut ke mata uang rupiah terlebih dahulu secara manual sebelum dilakukan penjurnalan. Selain itu masih terdapat beberapa proses yang menggunakan sistem manual dengan menggunakan aplikasi MS Excel. Proses tersebut di antaranya pembuatan invoice dan Payment Requisition Form (PRF). Proses ini tentunya sangat rentan dari segi keamanan data apabila masih menggunakan system file untuk memprosesnya. Selain itu juga akan menyulitkan untuk melakukan pencarian data untuk transaksi-transaksi pada waktu lampau. Daftar kejadian Pada Sistem Informasi Akuntansi Akuntansi PT. Jasapura Angkasa Boga terdapat beberapa proses penting yang dapat dikategorikan sebagai berikut.

- Pembuatan Master Data Proses pembuatan master data merupakan proses pembuatan data pokok yang diperlukan untuk memproses transaksi-transaksi yang dilakukan dalam sistem. Adapun data pokok yang dibuat meliputi data pengguna (user), pengelompokan hak akses (group), Customer, bank, mata uang, dan jenis pembayaran.

1. Pengelolaan Buku Besar (General Ledger) Pada dasarnya proses pengelolaan Buku Besar berhubungan dengan pengelolaan Daftar Akun (Chart of Account), pengelolaan transaksi pada Jurnal Umum (General Journal), pengelolaan transaksitransaksi penyesuaian pada Jurnal Penyesuaian (Adjustment Entries Journal), posting transaksi jurnal ke Buku Besar, serta penutupan periode akuntansi.

2. Pengelolaan Hutang Dagang (Account Payable) Proses Hutang Dagang meliputi pengelolaan transaksi-transaksi keuangan yang berkaitan dengan hutang dagang perusahaan. Proses ini meliputi pengelolaan invoice dari Supplier berdasarkan Receiving Report dari Inventory, pencatatan Journal Hutang Dagang Account Payable Journal), pembayaran hutang dagang serta pencatatannya pada Journal Pembayaran (Payment Journal).

3. Pengelolaan Piutang Dagang (Account Receivable) Proses Piutang Dagang berkaitan dengan pengelolaan piutang dagang perusahaan yang meliputi pembuatan invoice, pencatatan piutang dagang pada Jurnal Piutang Dagang (Account Receivable Journal), pembayaran oleh pelanggan beserta pencatatan transaksi tersebut pada Jurnal Penerimaan Kas (Official Receipt Journal).

4. Pembuatan Laporan Keuangan Proses Pembuatan Laporan Keuangan merupakan proses pencetakan laporan-laporan keuangan pokok yang dibutuhkan oleh Manajemen perusahaan. Adapun laporan keuangan yang dibuat meliputi Buku Besar (General Ledger), Neraca Percobaan (Trial Balance), Neraca (Balance Sheet), dan Laporan Rugi Laba (Trial Balance). ANALISIS HASIL Analisis hasil yang dilakukan adalah analisis keberhasilan sistem dalam mengatasi permasalahan pada sistem sebelumnya dan analisis kelebihan dan kekurangan sistem. Analisis Keberhasilan Sistem Uraian pada pemodelan sistem dijelaskan bahwa sistem yang dibuat mampu memecahkan permasalahan-permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya yaitu : Sistem yang terintegrasi. Pada sistem yang dibuat proses-proses akuntansi yang perlu dilakukan telah tercakup dalam satu sistem aplikasi. Proses tersebut di antaranya dari setup Chart of Account (COA), penjurnalan, posting ke buku besar (general ledger), pembuatan laporan keuangan, sampai pada pembukaan periode akuntansi baru. Selain itu Sistem Informasi Akuntansi PT. Jasapura Angkasa Boga telah terintegrasi dengan sistem informasi inventory sehingga proses pencatatan transaksi-transaksi yang terjadi di gudang dapat dilakukan secara terkomputerisasi. Dengan demikian sistem yang dibuat telah dapat mengatasi permasalahan sebelumnya di mana system sebelumnya masih menggunakan modul-modul aplikasi yang belum sepenuhnya terintegrasi.

Fungsi & Manfaat SIA

Fungsi

Setiap sistem informasi akuntansi akan melaksanakan lima fungsi utamanya yaitu :a. Mengumpulkan dan menyimpan data dari semua aktivitas dan transaksi perusahaan
b. Memproses data menjadi informasi yang berguna pihak manajemen.
c. Memanajemen data-data yang ada kedalam kelompok-kelompok yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.
d. Mengendalikan kontrol data yang cukup sehingga aset dari suatu organisasi atau perusahaan terjaga.
Penghasil informasi yang menyediakan informasi yang cukup bagi pihak manajemen untuk melakukan perencanaan, mengeksekusi perencanaan dan mengkontrol aktivitas.

Manfaat sebuah SIA menambah nilai dengan cara:

* Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
* Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
* Meningkatkan efisiensi
* Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
* Meningkatkan sharing knowledge
* menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan

Minggu, 21 November 2010

Review Software Sistem Informasi Akuntansi : MYOB

Pengertian MYOB

MYOB adalah program yang sangat mudah digunakan, dan sudah banyak digunakan oleh perusahaan diseluruh dunia, sangat cocok digunakan untuk perusahaan kecil – menegah dengan fitur yang sangat lengkap, 3 produk MYOB adalah MYOB BusinessBasic modul-modulnya yang paling sederhana terdiri dari modul Accounts, Banking & Sales saja, tidak cocok untuk perusahaan yang menginginkan laporan keuangan secara lengkap, modul pembelian, Inventory, kartu stok & Laporan hutang tidak tersedia & harganyapun jauh lebih murah dari MYOB Accounting & MYOB Premier
sedangkan MYOB Accounting adalah software akuntansi yang lengkap untuk menghasilkan laporan keuangan tetapi single-currency, tidak bisa digunakan lebih dari satu mata uang & single user yaitu database tidak bisa dipakai bersamaan dengan user-user yang lain
Berikut MYOB Premier adalah software akuntansi yang paling lengkap untuk menghasilkan laporan keuangan, disarankan untuk mengunakan MYOB Premier.Dasar MYOB

Khusus untuk pembahasan awal kami akan mengenalkan kepada anda tentang M.Y.O.B Accounting Plus Ver 13, walaupun sekarang sudah ada versi yang lebih tinggi yaitu versi 15,16 maupun diatasnya lagi namun tidak berarti anda tidak bisa menggunakan versi yang lebih tinggi tersebut. Karena versi diatas ver13 adalah pengembangan dan perbaikan dari versi-versi sebelumnya, sehingga apabila sudah menguasai versi 13 ini maka untuk ke versi selanjutnya akan lebih mudah.

Myob Accounting adalah aplikasi akuntansi yang populer saat ini. MYOB Accounting memfokuskan pada perusahaan jasa dan dagang disamping jenis perusahaan yang lain pun bisa juga diterapkan. Paling cocok aplikasi ini diterapkan pada perusahaan menengah kebawah, untuk perusahaan besar rasanya tidak memadai, karena biasanya perusahaan besar jumlah transaksinya sangat komplek sehingga biasanya mempunyai program yang dirancang sendiri sesuai dengan kebutuhan perusahaan tersebut.

Ada beberapa alasan kenapa kita harus menggunakan software ini dalam perusahaan, antara lain :

1. Mempunyai tampilan yang user friendly, karena transaksinya berfiat sederhana dan berupa gambar-gambar sehingga untuk pemula pun akan sangat mudah untuk memahaminya.
2. Mempunyai kemampuan export data ke program excel, sehingga laporan nya bisa juga di cetak di program excel.
3. Dapat diterapkan untuk 105 jenis perusahaan yang disediakan.
4. Mempunyai laporan keuangan yang sangat banyak termasuk setting pajak serta menampilkan analisa dalam bentuk grafik.

Oh ya, MYOB ini berjalan dibawah sisitem operasi windows dan sebaiknya windows yang lebih tinggi seperti Vista, XP dan lain-lain. Setelah di install di komputer kamu, maka jalankan software aplikasi MYOB tersebut maka akan tampil gambar sebagai berikut.

Penjelasan dari gambar diatas sebagai berikut :

1. Open berfungsi untuk membuka file yang sudah dibuat sebelumnya.
2. Create digunakan untuk merancang file yang baru.
3. Explore digunakan untuk membuat file dengan menggunakan contoh perusahaan yang disediakan oleh program.
4. What’s New untuk melihat atau mencari informasi yang baru seputar program Myob
5. Exit berguna untuk keluar dari Program Myob.

Kemudahan MYOB
Fleksibilitas, kemudahan penggunaan, kelengkapan dan keandalannya lah yang membuat software MYOB Accounting/MYOB Premier (selanjutnya disebut MYOB) tersebut menjadi sangat populer dan dicintai para penggunanya. Masukkan sebuah transaksi (pengeluaran/ penerimaan kas, penjualan, pembelian, persediaan); dan segera Anda dengan mudah mendapatkan berbagai laporan keuangan dan analisis bisnis Anda yang berkaitan dengan transaksi bersangkutan, menggunakan laporan-laporan yang tersedia pada software ini (lebih dari 170 laporan).
Sebelum Anda dapat bekerja dengan MYOB, Anda harus mengonversi data bisnis perusahaan Anda terlebih dahulu ke program aplikasi ini. Pertama, Anda harus menetapkan Daftar Akun bisnis Anda. Selanjutnya, jika bisnis Anda berkaitan dengan penjualan dan pembelian secara kredit, Anda harus menetapkan daftar pelanggan/pemasok lengkap dengan termin pembayaran mereka. Bagi bisnis yang menangani persediaan, seperti produk jadi, bahan baku dan bahan dalam proses produksi, maka item-item persediaan tersebut harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum dapat digunakan. Penetapan data dasar ini sangat krusial, agar laporan dan analisis perusahaan yang Anda terbitkan sesuai dengan laporan dan analisis yang Anda harapkan dari MYOB.

Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Siklus

Mungkin banyak dari anda para pembaca atau mahasiswa akuntansi yang masih belum memahami arti penting matakuliah Sistem Informasi Akuntansi (SIA). Pernah saya bahas dalam tulisan saya sebelumnya (tautan), mengenai bagaimana SIA harus diajarkan dalam perkuliahan. Dalam tulisan kali ini, saya akan membahas isi kuliah SIA dan apa yang seharusnya dipelajari mahasiswa akuntansi dalam matakuliah ini, sehingga pada akhir kuliah, mahasiswa dapat mencapai sebuah kompetensi tertentu (dapat anda buka SAP SIA dan capaian kompetensi di tautan ini).

Coba anda bayangkan sebuah perusahaan dagang (retail) seperti Carrefour. Perusahaan ini melakukan transaksi penjualan yang jumlahnya ribuan per hari dalam satu cabang, belum lagi transaksi-transaksi lain seperti penggajian. Sekarang, bayangkan bagaimana anda dapat membuat laporan keuangan untuk perusahaan ini, satu bulan saja, cukup rugi-laba, neraca, dan perubahan ekuitas, menggunakan kemampuan akuntansi keuangan yang anda pelajari di perkuliahan. Berapa bulan anda rencanakan untuk menjurnal transaksi-transaksi satu bulan di sebuah Carefour, berapa tahun untuk Carefour Jakarta? Berapa banyak sheet excel atau kertas yang harus anda habiskan?

Kemudian, bayangkan ketika anda harus mengelola data penjualan susu Indomilk misalnya. Bagaimana anda berencana untuk menyimpan dan mengelola data-data tersebut?

Permasalahan diatas dapat dijawab dengan menggunakan Sistem Informasi Akuntansi. Apa itu Sistem Informasi Akuntansi, dapat anda baca di tautan ini. Cara mempelajari Sistem Informasi Akuntansi yang paling baik adalah dengan menggunakan pendekatan siklus. Siklus yang pertama adalah siklus pengembangan sistem yaitu SDLC (System Development Life Cycle), siklus kedua adalah siklus akuntansi (transaksi-jurnal-buku besar-neraca saldo-laporan keuangan), dan siklus ketiga adalah siklus transaksi (siklus pendapatan, siklus pengeluaran, siklus konversi, siklus sumber daya manusia, dan siklus buku besar).

Pembahasan akan kita mulai dari siklus pengembangan sistem.

1. Siklus Pengembangan Sistem

Untuk dapat merancang sebuah Sistem Informasi Akuntansi, kita harus melalui tahapan-tahapan pengembangan sistem. Tahapan tersebut adalah Planning (Perencanaan), Analysis (Analisis), Design (Perancangan), Implementation (Implementasi), dan Post Implementation (Pascaimplementasi).

1.1 Perencanaan (Planning)

Dalam tahap ini, pengembang sistem melakukan perencanaan mengenai SIA yang akan dibuat. Seberapa besar perubahan yang harus dibuat dari sistem awal, infrastruktur apa saja yang dibutuhkan, berapa besar cost pengembangan dan benefit yang nantinya akan dihasilkan. Hasil akhir dari tahap perencanaan ini adalah proposal proyek atau dokumen perencanaan proyek (dapat anda buka di tautan ini).

1.2 Analysis (Analsis)

Dalam tahap ini, pengembang sistem melakukan analsis mengenai data-data apa saja yang harus dikelola, informasi apa saja yang harus dihasilkan, apa saja Entitas dan bagaimana Relationshipnya. Hasil dari tahap ini adalah ER-Diagram. Selain itu, analisis mengenai pengendalian internal (internal control) juga perlu dilakukan. SIA sangat terkait dengan SPI (Struktur Pengendalian Internal), karena informasi yang dihasilkan dari SIA harus memenuhi karakteristik kualitatif informasi (dapat cek di tautan ini). Untuk dapat memenuhi karakteristik kualitatif informasi tersebut, SIA harus digunakan juga sebagai bagian dari SPI. Adapun komponen dari SPI adalah Lingkungan Pengendalian, Penilaian Risiko, Aktivitas Pengendalian, Informasi dan Komunikasi, Pengawasan (Monitoring). Dalam tahap Aktivitas Pengendalian, terdapat Pengendalian Umum (General Control) dan Pengendalian Aplikasi (Application Control). Pembahasan mengenai kaitan SPI dan SIA dapat anda baca di tautan ini dan ini).

1.3 Perancangan (Design)

Dalam tahap ini, pengembang sistem merancang SIA dalam DBMS (Database Management System). ER-Diagram dan Pengendalian atas risiko yang mungkin muncul, diterapkan dalam rancangan aplikasi menggunakan DBMS, sehingga akan menghasilkan aplikasi SIA. Bila lebih mutakhir, aplikasi SIA dapat dibuat terintegrasi antar siklus (akan dibahas dalam pembahasan selanjutnya, siklus transaksi).

1.4 Implementasi (Implementation)

Dalam tahap ini, pengembang sistem mengimplementasikan SIA dalam organisasi. Permasalahan yang biasa terhadi adalah penolakan karyawan atas sistem baru (user resistance). Ada beberapa metoda yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan ini seperti phased in, parallel, direct, big-bang, dan lain sebagainya.

1.5 Pascaimpelementasi (Post Implementation)

Dalam tahap ini, sistem yang sudah diterapkan diperiksa secara berkala. Bugs-bugs yang muncul dibenahi, pemutakhiran field dalam table dilakukan jika terdapat transaksi atau data baru, atau pengelolaan konsistensi data.

2. Siklus Akuntansi

Akuntansi diawali dari munculnya transaksi yang kemudian dijurnal, jurnal diposting ke buku besar, kemudian dibuat neraca saldo, hasil dari neraca saldo ditampilkan dalam laporan rugi-laba, posisi keuangan (neraca), dan perubahan ekuitas. Bagaimana kita dapat melakukan proses ini di computer? Anda dapat membacanya di tautan ini. Mungkin pengembang sistem akan kebingungan, bagaimana cara memasukkan transaksi-transaksi ke laporan keuangan. Kuncinya ada dalam 3C (Chart of Account, Currency, Calendar).

3. Siklus Transaksi

Akuntansi memiliki siklus-siklus transaksi utama. Siklus transaksi ini adalah pengelompokan transaksi-transaksi yang sifatnya berulang dan keterjadiannya banyak. Kegunaan dari pengelompokan transaksi dalam siklus adalah memudahkan kegiatan operasi dan pembuatan laporan keuangan berbasis sistem. Contoh siklus transaksi adalah siklus pendapatan. Sebuah perusahaan pasti memiliki siklus pendapatan. Untuk perusahaan dagang,siklus pendapatan diawali dari pesanan pelanggan, penjualan, pengiriman. Transaksi ini akan terus berulang-ulang. Jika ada pelanggan yang mau beli, pasti akan memesan dahulu, kemudian melakukan transaksi pembayaran, dan pengiriman dilakukan.

Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan data menjadi informasi, siklus-siklus transaksi dapat dipisah per bagian (misalnya bagian penjualan), kemudian siklus-siklus tadi diintegrasikan untuk menghasilkan laporan keuangan.

Berikut ini saya unggah contoh aplikasi SIA menggunakan DBMS Microsoft Access. File dapat diunduh disini. File yang lebih mutakhir (aksesibilitas tombol lebih banyak, daftar sediaan lebih informatif) dapat diunduh disini. Karena WordPress tidak mendukung untuk mengunggah (upload) file berekstensi .mdb, maka saya ubah ekstensi ke .doc. Untuk menggunakannya, ubah ekstensi kembali ke mdb. Caranya, bila tersedia langsung di windows explorer, langsung rename (tombol F2) Aplikasi_SIA.doc jadi Aplikasi_SIA.mdb. Bila tidak tersedia di windows explorer, copy file ke direktori C:\. Kemudian, pilih run di start menu, ketik cmd, kemudian enter. Setelah prompt Ms.Dos muncul, masuk ke direktori C:\ (bila masih masuk ke subdirektori, ketik cd.. hingga keluar dari sub direktori). Setelah itu ketik rename Aplikasi_SIA.doc Aplikasi_SIA.mdb tekan enter.

Jika anda menggunakan Microsoft Access 2007, ketika pertama kali program ini dijalankan, akan muncul security warning, pilih options, pilih enable this content. Menu yang tersedia dalam aplikasi ini belum semuanya dapat diakses karena saya masih belum memiliki waktu untuk melanjutkan pengembangan aplikasi (versi terbaru dengan aksesibilitas tombol lebih banyak akan saya unggah secepatnya). Namun, aplikasi ini sudah cukup untuk menunjukkan automatisasi pencatatan transaksi, bagaimana transaksi diproses berbasis siklus, pengendalian aplikasi yang diterapkan dalam SIA, integrasi antar siklus sehingga menghasilkan laporan keuangan. Dalam siklus penjualan, tombol yang dapat diakses hanya penjualan. Dalam siklus pembelian hanya tombol pembelian. Adapun tombol-tombol yang ditampilkan bertujuan untuk menunjukkan urutan siklus transaksi dalam perusahaan. Dalam siklus pengeluaran, tombol yang dapat diakses adalah pengeluaran. Dalam card, semua tombol dapat diakses, fungsi tab ini adalah tempat pengelolaan data

Sabtu, 20 November 2010

pengendalian dan sistem informasi akuntansi

"pengendalian dan sistem informasi akuntansi" yang berhubungan dengan ancaman atas SIA,aktivitas2 pengendalian, penilaian risiko,informasi dan komunikasi


1.Ancaman-Ancaman Atas Sistem Informasi akuntansi

Banyak sekali bentuk ancaman atas sistem informasi akuntansi, antara lain:
Perangkat Lunak Berbahaya, seperti:
Virus Komputer, yang menurut buku ini adalah program peranti lunak berbahaya yang menempelkan dirinya ke program lainnya atau file data untuk dieksekusi.
Worm, merupakan program komputer independen yang menyalin diri sendiri dari satu komputer ke kemputer lain dalam jaringan. Worm menghancurkan data dan program serta mengganggu atau bahkan menghentikan kerja jaringan komputer.
Trojan horse, yang sebenarnya bukanlah virus, tetapi sering menjadi jalan bagi virus atau kode berbahaya lainnya untuk masuk ke dalam sistem komputer.
Spyware, merupakan program kecil yang memasang diri secara sembunyi-sembunyi di komputer untuk memantau kegiatan penelusuran Web.
Hacker dan Vandalisme Maya
Hacker adalah seseorang yang ingin mendapatkan akses tidak sah ke sebuah sistem komputer. dalam komunitas hacking, istilah cracker khusus digunakan untuk menunjukkan seorang hacker yang memiliki maksud kriminal.
Vandalisme Maya (cybervandalism), yaitu gangguan, perusakan, atau bahkan penghancuran situs atau sistem informasi secara disengaja.
Kejahatan Komputer dan Terorisme Maya, seperti:
Pencurian identitas (identity theft) merupakan kejahatan dimana seorang penipu mendapatkan informasi pribadi yang penting. Taktik yang semakin populer adalah sejenis spoofing (pengalihan jalur sebuah situs web ke sebuah alamat yang berbeda dari yang diinginkan, dengan situs yang disamarkan sebagai tujuan yang diinginkan) yang dinamakan phising, yaitu kegiatan membuat situs palsu atau mengirim email yang mirip dengan pesan perusahaan yang sah untuk meminta pengguna mengisis data pribadi mereka yang rahasia.
Ini masih sebagian kecil info yang saya kutip dari buku karangan Laudon&Laudon. Sampai di sini saja saya sudah merasa kalau yang mengancam komputer ternyata bukan cuma virus yang bisa diatasi hanya dengan sering-sering meng-UpDate antivirus saja, tapi masi banyak bahaya lain yang kadang pernah saya dengar namanya, tapi gak tau pengertiannya apa….

2. Aktivitas –aktivitas Pengendalian

Pengendalian internal adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan untuk menjaga aset, memberikan informasi yang akurat dan andal, mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah ditetapkan.


Prosedur-prosedur pengendalian khusus yang digunakan dalam sistem pengendalian internal dan pengendalian manajemen mungkin dikelompokkan menggunakan empat kelompok pengendalian internal berikut ini:
1. Pengendalian untuk Pencegahan, Pengendalian untuk Pemeriksaan, dan Pengendalian Korektif
2. Pengendalian umum dan Pengendalian aplikasi
3. Pengendalian Administrasi dan Pengendalian Akuntansi
4. Pengendalian Input, proses, dan output

Komponen pertama dari model Pengendalian internal COSO adalah : lingkungan Pengendalian. Lingkungan Pengendalian terdiri dari faktor-faktor berikut ini :
1. Komitmen atas integritas dan nilai-nilai etika
2. Filosofi pihak manajemen dan gaya beroperasi
3. Struktur organisasional
4. Badan audit dewan komisaris
5. Metode untuk memberikan otoritas dan tanggung jawab
6. Kebijakan dan praktik-praktik dalam sumber daya manusia
7.Pengaruh-pengaruh eksternal

Komponen kedua dari model Pengendalian internal COSO adalah kegiatan-kegiatan Pengendalian. Secara umum, prosedur-prosedur Pengendalian termasuk dalam satu dari lima kategori berikut ini :
1. Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai
2. Pemisahan tugas
3. Desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai
4. Penjagaan aset dan catatan yang memadai
5. Pemeriksaan independen atas kinerja

Pemisahan Tugas
• Pengendalian internal yang baik mensyaratkan bahwa tidak ada pegawai yang diberi tanggung jawab terlalu banyak.
• Seorang pegawai seharusnya tidak berada dalam posisi untuk melakukan penipuan dan menyembunyikan penipuan atau kesalaha yang tidak disengaja.
• Apabila dua dari ketiga fungsi tersebut merupakan tanggung jawab satu orang maka akan muncul masalah.
• Pemisahan tugas mencegah pegawai dari memalsukan catatan in order to conceal theft of assets entrusted to them.
• Prevent authorization of a fictitious or inaccurate transaction as a means of concealing asset thefts.

Pemisahan tugas mencegah pegawai memalsukan catatan untuk menutupi transaksi yang tidak diotorisasi secara layak. Segregation of duties prevents an employee from falsifying records to cover up an inaccurate or false transaction that was inappropriately authorized.


Desain dan penggunaan catatan yang memadai membantu untuk memastikan pencatatan yang akurat dan lengkap atas seluruh data transaksi yang berkaitan. Dokumen-dokumen yang mengawali sebuah transaksi harus memiliki ruang untuk otorisasi.
Desain dan Penggunaan Dokumen serta Catatan yang Memadai. Prosedur-prosedur berikut ini menjaga aset pencurian, penggunaan tanpa otorisasi, dan vandalisme:
o Mensupervisi dan memisahkan tugas secara efektif
o Memelihara catatan aset, termasuk informasi, secara akurat
o Membatasi akses secara fisik ke aset
o Melindungi catatan dan dokumen
o Penjagaan Aset dan Pencatatan yang Memadai


Apakah yang dapat digunakan untuk mengamankan aset?
o Mesin kas
o Lemari besi, kotak uang
o Kotak pengaman simpanan
o Area penyimpanan tahan api
o Mengendalikan lingkungan
o Pembatasan akses ke ruang komputer, file komputer, dan informasi

Pemeriksaan internal untuk memastikan bahwa seluruh transaksi diproses secara akurat adalah elemen Pengendalian lainnya yang penting. Berbagai jenis pemeriksaan independen adalah:
o Rekonsiliasi dua rangkaian catatan yang dipelihara secara terpisah
o Perbandingan jumlah aktual dengan yang dicatat
o Pembukuan berpasangan
o Jumlah total batch

Terdapat lima jumlah total batch yang dipergunakan dalam system komputer, yaitu :
o Jumlah total keuangan.
o Jumlah total lain-lain adalah jumlah field yang biasanya tidak ditambahkan.
o Jumlah catatan adalah jumlah dokumen yang diproses.
o Jumlah baris adalah jumlah baris data yang dimasukkan.
o Uji kesesuaian baris dan kolom. Banyak lembar kerja yang memiliki jumlah total baris dan kolom. Uji ini akan membandingkan jumlah total dari setiap jumlah dalam baris, dengan jumlah total dari setiap jumlah dalam kolom, untuk memeriksa apakah jumlah mereka sama.

3. Penilaian Resiko

Komponen ketiga dari model Pengendalian internal COSO adalah Penilaian resiko. Perusahaan menghadapi jenis-jenis ancaman berikut ini :
o strategis — melakukan hal yang salah
o Operasional ─ melakukan hal yang benar, tetapi dengan cara yang salah
o Keuangan — adanya kerugian sumber daya keuangan, pemborosan, pencurian atau pembuatan kewajiban yang tidak tepat
o informasi — menerima informasi yang salah atau tidak relevan, system yang tidak andal, dan laporan yang tidak benar atau menyesatkan
Perusahaan yang menerapkan system EDI harus mengidentifikasi ancaman-ancaman yang akan dihadapi oleh sistem tersebut, yaitu :
o Pemilihan teknologi yang tidak sesuai
o Akses sistem yang tidak diotorisasi
o Penyadapan transmisi data
o Hilangnya integritas data
o Transaksi yang tidak lengkap
o Kegagalan sistem
o System yang tidak kompatibel

Beberapa ancaman menunjukkan resiko yang lebih besar karena probabilitas kemunculannya lebih besar, misalnya :
• Perusahaan lebih mungkin menjadi korban penipuan komputer daripada serangan teroris
• Resiko dan penyingkapan harus diperhitungkan bersama-sama Perkiraan Biaya dan Manfaat
• Tidak ada sistem pengendalian internal yang dapat menyediakan perlindungan anti penipuan terhadap seluruh ancaman dalam pengendalian internal.
• Biaya atas sistem anti penipuan akan menjadi halangan.
• Salah satu cara untuk menghitung manfaat melibatkan perkiraan kerugian ( expected loss).
• Manfaat dari sebuah prosedur pengendalian internal adalah berbeda antara perkiraan kerugian dengan prosedur pengendalian dan tanpa perkiraan kerugian tersebut.

Perkiraan kerugian = resiko Ũ penyingkapan


4. informasi dan Komunikasi


Komponen keempat dari model pengendalian internal COSO adalah informasi dan komunikasi . Akuntan harus memahami berikut ini :
o Bagaimana transaksi diawali
o Bagaimana data didapat dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin atau data diubah dari dokumen sumber ke bentuk yang dapat dibaca oleh mesin
o Bagaimana file komputer diakses dan diperbarui
o Bagaimana data diproses untuk mempersiapkan sebuahinformasi
o Bagaimana informasidilaporkan

Hal-hal tersebut membuat sistem dapat melakukan jejak audit (audit trail). Jejak audit muncul ketika transaksi suatu perusahaan dapat dilacak di sepanjang system mulai dari asalnya sampai tujuan akhirnya pada laporan keuangan.

5. Pengawasan

Komponen kelima dari model pengendalian internal COSO adalah pengawasan.
Metode utama untuk mengawasi kinerja mencakup :
a. Supervisi yang efektif
b. Pelaporan yang bertanggungjawab
c. Audit internal

SIA (Berbasis Komputer)

Sistem Informasi Berbasis Komputer

Sistem Informasi berbasis komputer mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah computer-based atau pengolahan informasi yang berbasis padakomputer.
Saat ini sistem informasi merupakan isu yang paling penting dalam pengendalian manajemen. Hal ini disebabkan karena tujuan dari pengendalian manajemen adalah untuk membantu manajemen dalam mengkoordinasi sub unit-sub unit dari organisasi dan mengarahkan bagian-bagian tersebut untuk mencapaitujuan perusahaan. Dua hal yang menjadi perhatian dari definisi diatas adalah mengkoordinasi dan mengarahkan. Tentu saja dalam dua proses tersebut diperlukan satu sistem agar proses koordinasi dan mengarahan dapat berjalan secara efektif sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Manfaat utama dari perkembangan sistem informasi bagi sistem pengendalian manajemen adalah : penghematan waktu (time saving), biaya (cost saving), peningkatan efektivitas (effectiveness), pengembangan teknologi (technology development) dan pengembangan personel (staff development).
Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan bisnis.
Skema Sistem Informasi Berbasis Komputer di organisasi,dapat dibagi menjadi beberapa bagian:
1. Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Systems). Merupakan sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi rutin seperti penggajian, keuangan, inventarisasi dan sebagainya. Sistem ini berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal.
2. Sistem Otomastisasi Kantor (Office Automation Systems) dan Sistem Kerja Pengetahuan (Knowledge Work Systems) Kedua sistem ini bekerja pada level knowledge. Sistem Otomastisasi Kantor (Office Automation Systems) mendukung pekerja data, yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis informasi sedemikian rupa untuk transformasikan data atau memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum menyebarkannya secara keseluruhan dengan organisasi dan kadang-kadang diluar organisasi. Aspek-aspek Sistem Otomastisasi Kantor (Office Automation Systems) seperti word processing, spreadsheets, presentasi.
3.Sistem Informasi Manajemen (Management Information System) tidak menggantikan Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Systems), tetapi mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Systems) termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan. Sistem Informasi Manajemen (Management Information System) menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).
4. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems)
Sistem ini hampir sama dengan Sistem Informasi Manajemen (Management Information System) karena menggunakan basis data sebagai sumber data. Sistem ini bermula dari Sistem Informasi Manajemen (Management Information System) karena menekankan pada fungsi mendukung pembuat keputusan diseluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan.
5.Sistem Informasi Manajemen (Management Information System). Sistem yang mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Systems) termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan. Juga menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, serta dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).
6.Sistem Ahli (Expert System) dan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelegent)
Kecerdasan buatan dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara cerdas.
Dua cara untuk melakukan riset kecerdasan buatan adalah memahami bahasa alamiahnya dan menganalisis kemampuannya untuk berfikir melalui problem sampai kesimpulan logiknya. Sistem ahli menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran kecerdasan buatan untuk menyelesaikan masalah serta memberikannya lewat pengguna bisnis. Sistem ahli yang disebut juga dengan sistem berbasis pengetahuan (knowledge based systems) secara efektif menangkap dan menggunakan pengetahuan seorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami dalam suatu organisasi. Berbeda dengan sistem pendukung keputusan (decision support systems), sistem ini meninggalkan keputusan terakhir bagi pembuat keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap suatu masalah khusus.
7.Sistem Pendukung Keputusan Kelompok (Group Decision Support Systems) dan Sistem Kerja Kolaborasi Dukungan Komputer (Computer-Support Collaborative Work Systems). Bila kelompok, perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi-terstruktur dan tak terstruktur, maka group Decision support systems (DSS) menjadi suatu solusinya.
8. Sistem Pendukung Eksekutif (Executive Support Systems). Sistem tergantung pada informasi yang dihasilkan oleh Sistem Pengolahan Transaksi. Sistem ini membantu para eksekutif mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa diakses seperti kantor.

sifat audit :
audit merupakan sebuah proses sistematis yang secara objektif mendapatkan dan mengevaluasi bukti - bukti yang berkenaan dengan tindakan - tindakan dan peristiwa ekonomi untuk memastikan tingkat korespondensi di antara pernyataan tersebut :

Proses sistematis = Melakukan sebuah audit merupakan proses yang sistematis dan logis yang dapat di terapkan pada semua bentuk sistem informasi

untuk menentukan apakah laporan keuangan di sajikan secara wajar atau tidak wajar, maka auditor menetapkan tujuan auditing dan dapat di kelompokkan menjadi 5 kategori umum :


-) KEBERADAAN ATAU PERISTIWA
-) KELENGKAPAN
-) HAK DAN KEWAJIBAN
-) PENILAIAN ATAU ALOKASI
-) PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
- Audit Sistem Informasi
Tujuan audit SIA adalah untuk meninjau dan mengevaluasi pengendalian internal yang melindungi sistem tersebut.
Ketika melaksanakan audit sistem informasi, para auditor harus memastikan tujuan-tujuan berikut ini dipenuhi :
 Perlengkapan keamanan melindungi perlengkapan komputer, program, komunikasi, dan data dari akses yang tidak sah, modifikasi, atau penghancuran.
 Pengembangan dan perolehan program dilaksanakan sesuai dengan otorisasi khusus dan umum dari pihak manajemen.
 Modifikasi program dilaksanakan dengan otorisasi dan persetujuan pihak manajemen.
 Pemrosesan transaksi, file, laporan, dan catatan komputer lainnya telah akurat dan lengkap.
 Data sumber yang tidak akurat atau yang tidak memiliki otorisasi yang tepat diidentifikasi dan ditangani sesuai dengan kebijakan manajerial yang telah ditetapkan.
 File data komputer telah akurat, lengkap, dan dijaga kerahasiaannya.
• Software-software yang digunakan dalam audit sistem informasi
Beberapa program komputer, yang disebut computer audit software (CAS) atau generalized audit software (GAS), telah dibuat secara khusus untuk auditor.
CAS adalah program komputer yang, berdasarkan spesifikasi dari auditor, menghasilkan program yang melaksanakan fungsi-fungsi audit.
Pemakaian Software komputer
Langkah pertama auditor adalah memutuskan tujuan-tujuan audit, mempelajari file serta databse yang akan diaudit, merancang laporan audit, dan menetapkan bagaimana cara menghasilkannya.
Informasi ini akan dicatat dalam lembar spesifikasi dan dimasukkan ke dalam sistem melalui program input data.
Program ini membuat catatan spesifikasi yang digunakan CAS untuk menghasilkan satu atau lebih program audit.
Program audit memproses file-file sumber dan melaksanakan operasional audit yang dibutuhkan untuk menghasilkan laporan audit yang telah ditentukan.
Fungsi Umum Software Audit Komputer
a.Pemformatan ulang
b.Manipulasi file
c.Perhitungan
d.Pemilihan data
e.Analisis data
f.Pemrosesan file
g.Statistik
h.Pembuatan laporan
• Audit Operasional Atas Suatu SIA
Berbagai teknik dan prosedur yang digunakan dalam audit operasional hampir sama dengan yang diterapkan dalam audit sistem informasi dan keuangan.
Perbedaan utamanya adalah bahwa lingkup audit sistem informasi dibatasi pada pengendalian internal, sementara lingkup audit keuangan dibatasi pada output sistem.
Sebaliknya, lingkup audit operasional lebih luas, melintasi seluruh aspek manajemen sistem informasi.

Tujuan audit operasional mencakup faktor-faktor seperti: efektivitas, efisiensi, dan pencapaian tujuan.
Pengumpulan bukti mencakup kegiatan-kegiatan berikut ini :
-Meninjau kebijakan dokumentasi operasional
-Melakukan konfirmasi atas prosedur dengan pihak manajemen serta personil operasional

SIA E-Business

Definisi E-Business

Begitu banyak definisi tentang e-business yang terdapat dalam literatur dan internet. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
a. E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah terkomputerisasi kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dilakukan dengan menggunakan teknologi elektronik. E-business memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal secara lebih efisien dan fleksibel. E-business juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik.

Penggunaan sehari-hari, e-business tidak hanya menyangkut perdagangan elektronik atau e-commerce saja. Dalam hal ini, e-commerce lebih merupakan sub bagian dari e-business, sementara e-business meliputi segala macam fungsi dan kegiatan bisnis menggunakan data elektronik, termasuk pemasaran Internet. Sebagai bagian dari e-business, e-commerce lebih berfokus pada kegiatan transaksi bisnis lewat www atau Internet. Dengan menggunakan sistem manajemen pengetahuan, e-commerce mempunyai goal untuk menambah revenu dari perusahaan.
E-business berkaitan secara menyeluruh dengan proses bisnis termasuk value chain: pembelian secara elektronik (electronic purchasing), manajemen rantai suplai (supply chain management), pemrosesan order elektronik, penanganan dan pelayanan kepada pelanggan, dan kerja sama dengan mitra bisnis. E-business memberi kemungkinan untuk pertukaran data di antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, baik lewat web, Internet, intranet, extranet atau kombinasi di antaranya.

Sistem Informasi Akuntansi

Definisi SIA :

Suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.

Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :
1. SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar
3. Menangani data rinci
4. Berfokus historis
5. Menyediakan informasi pemecahan minimal

Perbedaan SIA dan SIM :
• SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan sedang
• SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi

Sebuah Sistem Informasi Akuntansi menambah nilai dengan cara:
* Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
* Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
* Meningkatkan efisiensi
* Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
* Meningkatkan sharing knowledge
* Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan

SIA memiliki 2 komponen, antara lain :
- Spesialis Informasi
- Akuntan

Fungsi penting yang dibentuk Sistem Informasi Akuntansi pada sebuah organisasi antara lain :
* Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
* Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
* Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.

Contoh SIA sebagai pusat informasi perusahaan :
Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut
Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
Selanjutnya kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai.

Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :
1. Pentingnya komunikasi antar departemen/subsystem yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan.
2. Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan.

Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA dibedakan menjadi 2, yaitu :
- Informasi akuntansi keuangan, Informasi yang berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
- Informasi Akuntansi Manajemen, informasi yang berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.

TENTANG SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


TUJUAN SISTEM PENJUALAN
Tujuan sistem penjualan adalah:

* Mencatat order penjualan dengan cepat dan akurat
* Untuk memverifikasi konsumen yang layak menerima kredit
* Untuk mengirima produk dan memberikan jasa tepat waktu, sesuai yang dijanjikan kepada konsumen
* Untuk membuat tagihan atas produk dan jasa secara tepat waktu dan akurat
* Untuk mencatat dan mengelompokkan penerimaan kas secara cepat dan akurat
* Untuk memposting penjualan dan penerimaan kas ke rekening piutang
* Untuk menjaga keamanan produk
* Untuk menjaga kas perusahaan

INPUT SISTEM PENJUALAN

* Order konsumen. Order yang dikirim oleh konsumen
* Order penjualan. Sarana untuk merekam order konsumen yang dibuat oleh perusahaan.
* Order acknowledgment. Rangkap dari order penjualan yang dikirim ke konsumen untuk memberi tahu konsumen bahwa ordernya telah diterima.
* Picking list. Rangkap dari order penjualan yang dikirim ke bagian gudang sebagai sara untuk menyiapkan barang yang dipesan.
* Packing slip. Rangkap dari order penjualan yang disertakan dengan paket barang yang akan dikirim ke konsumen.
* Billing of ladding. Sarana untuk meminta agen transportasi (kurir) untuk mengirimkan barang perusahaan ke konsumen.
* Shipping notice. Rangkap dari order penjualan atau dokumen lain yang berfungsi sebagai bukti bahwa barang memang telah dikirimkan.
* Sales invoice. Faktur penjualan dikirimkan ke konsumen untuk menagih penjualan.
* Remittance advice. Dokumen yang menunjukkan jumlah kas yang diterima dari konsumen.
* Deposit slip. Slip setoran di bank.
* Back order. Dokumen yang dibuat pada saat jumlah persediaan tidak dapat memenuhi permintaan pesanan dari konsumen.
* Memo kredit. Dokumen yang berfungsi sebagai bukti kredit atas piutang konsumen, akibat retur penjualan.
* Aplikasi kredit. Formulir untuk merekam data dan informasi konsumen baru yang hendak mengajukan kredit.
* Salesperson call report. Formulir yang digunakan untuk merekam telpon yang dilakukan salesman untuk memprospek konsumen.
* Deliquent notice. Dokumen dikirimkan ke konsumen yang piutangnya telah lewat tanggal jatuh tempo.
* Write Off Notice. Dokumen yang dibuat oleh manajer kredit pada saat sebuah piutang sudah benar-benar macet.
* Cash register receipt. Formulir yang digunakan oleh toko pengecer untuk merekam kas yang diterima.

OUTPUT SISTEM PENJUALAN

* Order konsumen yang belum terpenuhi
* Jurnal penjualan (daftar faktur penjualan, urut nomor faktur)
* Daftar pengiriman barang urut per tanggal kirim
* Jurnal penerimaan kas
* Daftar memo kredit
* Daftar umur piutang

PENGENDALIAN INTERNAL
Paparan Risiko yang dihadapi dalam siklus penjualan

* Penjualan kredit kepada konsumen yang sebenarnya tidak layak menerima kredit, perusahaan dapat rugi karena piutang macet.
* Kelewat mecatat pengiriman barang atau mengirim barang dan lupa membuatkan tagihan (faktur). Perusahaan rugi karena tidak akan pernah menerima kas dari pengiriman tersebut.
* Kesalahan dalam membuat faktur (salah jumlah atau salah harga). Konsumen bisa marah atau perusahaan bisa rugi, menagih terlalu rendah.
* Salah posting, sehingga catatan akuntansi yang dihasilkan salah.
* Penjualan kredit fiktif, sehingga saldo penjualan dan piutang perusahaan menjadi terlalu besar.
* Pencurian produk jadi perusahaan
* Penghapusan piutang konsumen oleh karyawan yang tidak memiliki wewenang, sehingga perusahaan tidak akan pernah menerima kas dari piutang tersebut.
* Pencurian kas oleh orang yang bertanggung jawab untuk memegang kas.
* Lapping.
* Akses terhadap data piutang dan persediaan oleh orang yang tidak berwenang.
* Virus.
* Pencurian data konsumen (misal transaksi melalui web)
* Bertransaksi menggunakan kartu kredti curian
* Kegagalan server.

Pengendalian Umum:

* Pengendalian organisasi. Prinsip umum, bagian pemegang harta kekayaan organisasi mesti terpisah dengan bagian pencatatan. Personel pengembang sistem (yang mengetik dan memodifikasi program) mesti terpisah dengan personel yang menggunakan dan mengoperasikan sistem.
* Pengendalian dokumentasi. Ada dokumentasi yang lengkap, seperti dokumentasi formulir yang digunakan, flowchart, struktur database, laporan dan output sistem, serta kebijakan manajermen terkait dengan persetujuan kredit, penghapusan piutang macet dan lain sebagainya.
* Rekonsiliasi aktiva dengan catatan perusahaan.
* Pengendalian praktik manajemen. Manajer mesti memperkerjakan programer dan akuntan yang kompeten. Pengembangan dan perubahan sistem mesti melalui prosedur yang jelas, ada persetujuan awal, pengujian dan penandatanganan perubahan. Audit atas siklus penjualan. Manajer mereview laporan-laporan yang dihasilkan sistem.
* Pengendalian otorisasi.
* Pengendalian akses. Meliputi terminal dengan fungsi yang terbatas, hanya untuk mencatat penjualan dan penerimaan kas; Log untuk merekam semua transaksi penjualan dan penerimaan kas pada saat user masuk ke dalam sistem; Backup secara rutin; Gudang yang terkunci.

Pengendalian Aplikasi

* Dokumen yang bernomor urut tercetak terkait dengan penjualan, pengiriman barang dan penerimaan kas.
* Validasi data yang diinputkan ke dalam aplikasi penjualan
* Koreksi kesalahan pada saat input data, sebelum data diproses lebih lanjut.

Contoh validasi data:

* Validity check (data nya sesuai tidak dengan yang ada di dalam master file)
* Self checking digit
* Field check (type data)
* Limit check
* Range check
* Sign check
* Completeness check
* Echo check